Blog najla, gado-gado ini telah menerima banyak kunjungan dari postingan "pemain preman pensiun". Banyak kiwod, kalau tidak boleh saya katakan bahwa hampir semua pengunjung blog najla yang masuk adalah seputaran kiwod preman pensiun.
Memang acara sinetron yang lagi naik daun di RCTI ini diam-diam banyak yang suka. Itu karena kualitas sinetron, yang dibalut dengan unsur komedi ini, kalau dicermati memiliki muatan dan pesan moral positif yang sangat baik bagi penontonnya.
Beginilah semestinya sinetron di indonesia, mencotoh sinetron preman pensiun.
Untuk penonnton sinetron yang diprankan oleh Didi Petet ini, saya berpendapat lebih banyak penikmat yang sudah dewasa dan tua-tua. Hal ini karena anak-anak muda sekarang barangkali banyak membutuhkan pemeran dan cerita sinetron yang alay dan lebay.
Mungkin karena itulah sinetron ini tidak pernah menjadi trending topik di twitter, terkenal di facebook, atau tidak masuk trend google. Atau juga barangkali saja belum, ya!
Yaa, memang maklum karena golongan orang dewasa biasanya termasuk ke dalam golongan orang yang jarang onlen, baik itu onlen melalui smartphone, bahkan mungkin desktop :)
Dan, saya pikir pemirsa/penonton preman pensiun ini banyak dari kalangan yang sudah bekerja baik itu di pedesaan atau perkotaan.
Preman pensiun di RCTI memang kali ini sedang naek daun secara diam-diam. Artinya tidak begitu banyak diekspose secara online dan oleh media televisi, mungkin juga surat kabar (saat ini saya jarang baca kalau tidak mengenai berita persib mah..hehe).
Yup, bahkan secara tidak langsung saya banyak belajar dari beberapa adegan segmentasi pesan moral yang tersirat dalam sinetron ini.
So, ayo.. bangkitlah media televisi di indonesia, buatlah tayangan sinetron lebih banyak yang berkualitas lagi. Jangan hanya berorientasi bisnis semata. bantulah negara ini untuk menjadi negara yang lebih cerdas lagi. Bukan hanya cerdas otak, namun juga cerdas hati, moral, dan pikiran.
Memang acara sinetron yang lagi naik daun di RCTI ini diam-diam banyak yang suka. Itu karena kualitas sinetron, yang dibalut dengan unsur komedi ini, kalau dicermati memiliki muatan dan pesan moral positif yang sangat baik bagi penontonnya.
Beginilah semestinya sinetron di indonesia, mencotoh sinetron preman pensiun.
Untuk penonnton sinetron yang diprankan oleh Didi Petet ini, saya berpendapat lebih banyak penikmat yang sudah dewasa dan tua-tua. Hal ini karena anak-anak muda sekarang barangkali banyak membutuhkan pemeran dan cerita sinetron yang alay dan lebay.
Mungkin karena itulah sinetron ini tidak pernah menjadi trending topik di twitter, terkenal di facebook, atau tidak masuk trend google. Atau juga barangkali saja belum, ya!
Yaa, memang maklum karena golongan orang dewasa biasanya termasuk ke dalam golongan orang yang jarang onlen, baik itu onlen melalui smartphone, bahkan mungkin desktop :)
Dan, saya pikir pemirsa/penonton preman pensiun ini banyak dari kalangan yang sudah bekerja baik itu di pedesaan atau perkotaan.
Preman pensiun di RCTI memang kali ini sedang naek daun secara diam-diam. Artinya tidak begitu banyak diekspose secara online dan oleh media televisi, mungkin juga surat kabar (saat ini saya jarang baca kalau tidak mengenai berita persib mah..hehe).
Yup, bahkan secara tidak langsung saya banyak belajar dari beberapa adegan segmentasi pesan moral yang tersirat dalam sinetron ini.
So, ayo.. bangkitlah media televisi di indonesia, buatlah tayangan sinetron lebih banyak yang berkualitas lagi. Jangan hanya berorientasi bisnis semata. bantulah negara ini untuk menjadi negara yang lebih cerdas lagi. Bukan hanya cerdas otak, namun juga cerdas hati, moral, dan pikiran.
