Umumnya orang memikirkan bila imam besar di Masjidil Haram cuma orang Arab saja. Tetapi asumsi hal semacam itu tak benar.
Nyatanya warga Indonesia pernah didapuk sebagai imam, khatib serta bahkan juga jadi guru besar disana.
Beliau bernama Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Rahimahullah, putra Minangkabau, Sumatera Barat.
Syaikh Khatib ini pernah jadi imam besar di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Tidak cuma itu saja, beliau juga adalah mufti bermahaz Syafi’I yakni ulama yang mempunyai wewenang untuk memberi fatwa pada umat di akahir era ke-19.
Beliau dapat jadi imam besar di Masjidil Haram bermula waktu pergi ke Kota Makkah ketika itu usianya masihlah begitu muda sekitaran 9 tahunan.
Sesudah tiba di Makkah, beliau berguru dengan ulama-ulama terpenting.
Mulai sejak kecil dia telah dapat menghafal sebagian juz dalam Al-Qur’an serta khatam. Namun sayangnya, pada 13 Maret 1916 Syaikh Khatib mengehembuskan nafas terakhirnya.
Walau beliau sudah meninggal dunia, namanya bakal senantiasa dikenang terlebih untuk kelompok santri serta penerus mahzab Syafi’i.
Namun bukan sekedar mereka saja, kita sebagai bangsa Indonesia juga ikut bangga pada beliau yang pernah jadi imam besar pertama di Masjidil Haram.
Nyatanya warga Indonesia pernah didapuk sebagai imam, khatib serta bahkan juga jadi guru besar disana.
Beliau bernama Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Rahimahullah, putra Minangkabau, Sumatera Barat.
Syaikh Khatib ini pernah jadi imam besar di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Tidak cuma itu saja, beliau juga adalah mufti bermahaz Syafi’I yakni ulama yang mempunyai wewenang untuk memberi fatwa pada umat di akahir era ke-19.
Beliau dapat jadi imam besar di Masjidil Haram bermula waktu pergi ke Kota Makkah ketika itu usianya masihlah begitu muda sekitaran 9 tahunan.
Sesudah tiba di Makkah, beliau berguru dengan ulama-ulama terpenting.
Mulai sejak kecil dia telah dapat menghafal sebagian juz dalam Al-Qur’an serta khatam. Namun sayangnya, pada 13 Maret 1916 Syaikh Khatib mengehembuskan nafas terakhirnya.
Walau beliau sudah meninggal dunia, namanya bakal senantiasa dikenang terlebih untuk kelompok santri serta penerus mahzab Syafi’i.
Namun bukan sekedar mereka saja, kita sebagai bangsa Indonesia juga ikut bangga pada beliau yang pernah jadi imam besar pertama di Masjidil Haram.
