Blog najla alliya, blog pribadi tempat sharing-sharing everything

Pengulangan dalam Pembelajaran Bisa Meningkatkan Memori dan Pemahaman

Pembelajaran adalah proses yang kompleks dan multifaset, melibatkan berbagai strategi dan pendekatan untuk memastikan informasi dapat dipahami dan diingat dengan baik. Salah satu strategi yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan memori dan pemahaman adalah pengulangan. Dalam konteks pendidikan, pengulangan mengacu pada praktik menyajikan kembali materi yang telah dipelajari dengan tujuan memperkuat pengetahuan dan memperpanjang retensi. Artikel ini akan membahas bagaimana pengulangan membantu memori dan pemahaman serta teknik-teknik efektif yang dapat diterapkan dalam belajar melalui pengulangan.

Cara Pengulangan Membantu Memori dan Pemahaman

Penguatan Memori Jangka Panjang

Penelitian dalam bidang psikologi kognitif menunjukkan bahwa pengulangan dapat memperkuat memori jangka panjang. Setiap kali seseorang mengulang informasi, sinapsis di otak yang terkait dengan informasi tersebut menjadi lebih kuat. Proses ini disebut dengan "long-term potentiation" (LTP), yang berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan memori jangka panjang. Dengan kata lain, semakin sering informasi diulang, semakin besar kemungkinan informasi tersebut akan tetap dalam ingatan jangka panjang.

Peningkatan Pemahaman Melalui Konsolidasi

Selain memperkuat memori, pengulangan juga membantu dalam konsolidasi informasi. Konsolidasi adalah proses di mana memori jangka pendek diubah menjadi memori jangka panjang. Pengulangan memungkinkan informasi untuk diproses ulang dan diintegrasikan dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam. Setiap kali informasi diulang, otak memiliki kesempatan untuk meninjau kembali dan menghubungkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada, yang pada akhirnya memperkuat pemahaman.

Mengurangi Beban Kognitif

Pengulangan juga dapat mengurangi beban kognitif, yaitu jumlah informasi yang harus diproses oleh otak pada satu waktu. Ketika informasi diulang, otak dapat mengotomatisasi beberapa aspek pemrosesan informasi tersebut, sehingga mengurangi beban kognitif dan memungkinkan otak untuk fokus pada pemahaman yang lebih dalam dan analisis yang lebih kompleks. Ini sangat penting dalam konteks pembelajaran yang melibatkan materi yang kompleks atau teknis.

Teknik-teknik Efektif dalam Belajar Melalui Pengulangan

Spaced Repetition (Pengulangan Berselang)

Salah satu teknik pengulangan yang paling efektif adalah spaced repetition, atau pengulangan berselang. Teknik ini melibatkan pengulangan informasi pada interval waktu yang semakin panjang. Misalnya, setelah belajar materi baru, informasi tersebut diulang setelah satu hari, kemudian setelah tiga hari, satu minggu, dua minggu, dan seterusnya. Spaced repetition memanfaatkan prinsip "curve of forgetting" (kurva pelupaan), yang menunjukkan bahwa kita cenderung melupakan informasi dengan cepat setelah pertama kali mempelajarinya, tetapi pengulangan pada interval yang tepat dapat memperpanjang retensi memori.

Active Recall (Pengambilan Aktif)

Teknik active recall melibatkan mengingat kembali informasi secara aktif tanpa melihat materi aslinya. Misalnya, setelah membaca sebuah bab, siswa dapat mencoba menuliskan kembali apa yang mereka ingat atau menjawab pertanyaan tentang materi tersebut tanpa melihat buku. Active recall telah terbukti lebih efektif daripada sekadar membaca ulang atau menyoroti teks, karena melibatkan proses kognitif yang lebih dalam dan membantu memperkuat ingatan.

Practice Testing (Ujian Latihan)

Melakukan tes latihan secara berkala juga merupakan bentuk pengulangan yang efektif. Ujian latihan membantu mengidentifikasi area di mana siswa mungkin memiliki pemahaman yang kurang, sehingga memungkinkan mereka untuk fokus pada area tersebut. Selain itu, proses mengambil ujian latihan juga merupakan bentuk active recall yang dapat memperkuat memori dan pemahaman.

Distributed Practice (Praktik Tersebar)

Praktik tersebar melibatkan distribusi sesi belajar dalam periode waktu yang lebih panjang, bukan belajar intensif dalam satu sesi. Misalnya, daripada belajar selama lima jam dalam satu hari, lebih baik menyebarkan waktu belajar menjadi satu jam per hari selama lima hari. Pendekatan ini membantu mengurangi kelelahan dan meningkatkan retensi memori, karena informasi diulang dan diproses beberapa kali selama periode waktu yang lebih lama.

Interleaved Practice (Praktik Berselang-seling)

Praktik berselang-seling melibatkan belajar beberapa topik atau keterampilan yang berbeda dalam satu sesi belajar. Misalnya, daripada belajar satu jenis soal matematika selama satu jam, siswa dapat belajar beberapa jenis soal yang berbeda dalam satu sesi. Pendekatan ini membantu memperkuat memori dan pemahaman dengan mendorong otak untuk terus berpindah antar topik dan konsep, yang meningkatkan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai konteks.

Elaborative Rehearsal (Latihan Elaboratif)

Latihan elaboratif melibatkan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada atau memperluas informasi dengan detail tambahan. Misalnya, ketika mempelajari konsep baru, siswa dapat mencoba mengaitkan konsep tersebut dengan pengalaman pribadi atau informasi yang sudah mereka ketahui. Latihan elaboratif membantu memperdalam pemahaman dan mempermudah pengingatan informasi.

Mnemonics (Teknik Mnemonik)

Teknik mnemonik adalah strategi pengulangan yang melibatkan penggunaan akronim, visualisasi, atau pengelompokan untuk membantu mengingat informasi. Misalnya, untuk mengingat urutan warna dalam spektrum cahaya, siswa dapat menggunakan akronim "MeJiKuHiBiNiU" (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu). Teknik ini memanfaatkan asosiasi mental untuk mempermudah pengingatan.

Summarization (Peringkasan)

Menyusun ringkasan dari materi yang dipelajari adalah teknik pengulangan yang efektif. Ketika siswa mencoba merangkum informasi dengan kata-kata mereka sendiri, mereka harus memahami dan memproses informasi tersebut secara mendalam. Proses ini membantu memperkuat ingatan dan pemahaman materi.

Kesimpulan

Pengulangan adalah strategi yang sangat penting dalam pembelajaran, karena membantu memperkuat memori jangka panjang, meningkatkan pemahaman melalui konsolidasi, dan mengurangi beban kognitif. Berbagai teknik pengulangan seperti spaced repetition, active recall, practice testing, distributed practice, interleaved practice, elaborative rehearsal, mnemonics, dan summarization dapat diterapkan untuk memaksimalkan efektivitas belajar. Dengan memahami dan menerapkan teknik-teknik ini, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat dan memahami informasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja akademis dan pemahaman secara keseluruhan.

 

Tags :

Related : Pengulangan dalam Pembelajaran Bisa Meningkatkan Memori dan Pemahaman