Bergelung aku di pusaran
Hitam kadang merah tak berujung
Hanya bisa bisikkan sesuatu pada waktu
yang berputar dan terus berputar
Kapan lagi?
Cengkram berubah jadi genggam
cinta menjadi sayang
dan aku masih ada di sana
kadang hitam kadang merah
Dan hanya mampu berbisik pada waktu
"Sampai kapan?"
Keras melunak, lunak mengeras
Dan kau tetap di ssana
denganku tergulung dalam pusaran
kadang hitam kadang merah, boleh jadi jingga
"Kapankah cinta kau?"
Lalu dalam raguku aku mencoba
meraih, menyentuh, merengkuh
"sedang begini masih berbohong?"
Dan kau kugenggam tak mau lepas
aku tidak pernah bohong
"Tidak"
Hitam kadang merah tak berujung
Hanya bisa bisikkan sesuatu pada waktu
yang berputar dan terus berputar
Kapan lagi?
Cengkram berubah jadi genggam
cinta menjadi sayang
dan aku masih ada di sana
kadang hitam kadang merah
Dan hanya mampu berbisik pada waktu
"Sampai kapan?"
Keras melunak, lunak mengeras
Dan kau tetap di ssana
denganku tergulung dalam pusaran
kadang hitam kadang merah, boleh jadi jingga
"Kapankah cinta kau?"
Lalu dalam raguku aku mencoba
meraih, menyentuh, merengkuh
"sedang begini masih berbohong?"
Dan kau kugenggam tak mau lepas
aku tidak pernah bohong
"Tidak"